Sabtu, 09 Juli 2016

Kosong

Kosong...
Semua yang berwarna sekarang menjadi abu-abu
semua yang manis sekarang menjadi pahit
dulu, aku menjadi perempuan ter-bahagia karena hadirmu dalam hidupku yang fana ini
hadirmu membawa cerita suka cita yang tak mudah untuk dilupakan begitu saja
hadirmu seperti air yang mengalir
tenang, tidak dingin, namun menyejukkan.
hadirmu membuatku hanya kamulah satu-satunya orang yang aku cintai di Dunia ini.
sifat apa adanya kamu membuat di mataku adalah hal yang sederhana namun bermakna nan begitu istimewa.
kekuranganmu bukanlah hal yang buruk dimataku
namun sebaliknya sebuah keindahan yang tidak dimiliki oleh siapapun
Aku berusaha menjadi perempuan yang selalu ada bukan menjadi yang sempurna.
Namun kini, kau lebih memilih untuk meninggalkan daripada harus berjuang apalagi mempertahankan.
aku tidak melihat kau berjuang
yang ada dalam benakmu hanya pasrah keadaan
bukankah dulu kau sempat berucap bahwa kau akan berjuang?
aku tidak menagih janjimu namun aku hanya mengunci dalam tiap ucapanmu.
Dulu..
dalam tiap rintikan hujan yang kusebut adalah namamu
namun kini tiap rintikan hujan hanyalah air yang jatuh dari awan yang tak mempunyai arti apa-apa
Semua kosong,
semenjak kau berucap dan memilih untuk pergi.
pertemuan tak pernah lepas dari perpisahan
tak perduli seberapa siapkah untuk berjalan sendirian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar