Kamis, 17 Maret 2016

Dear Future Husband

 Dear my Future Husband...

Halo kamu. Iya kamu. Bisa jadi saat ini kamu sedang duduk di bangku kuliah, atau sedang berkutat di meja kantor, atau mungkin bisa jadi kamu sedang membaca tulisanku ini. hehehe..
aku mungkin belum tahu sosokmu seperti apa, namun bagaimana pun kamu kelak,
InsyaAllah aku bisa jadi pendamping yang baik untukmu.
Yang selalu dengerin keluh kesahmu di kantor, yang menyambut kamu dengan pakaian rapi dan sedikit sapuan make up tipis diwajah, sambil menggendong dedek di depan pintu.
Mungkin bisa jadi aku adalah sosok yang tidak kamu harapkan, atau sosok yang tidak kamu impikan, atau bahkan sosok yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya.
Namun, aku takkan mengubah sedikitpun sifat yang dulu membuatmu "Jatuh Cinta". Hingga kamu akan selalu berulang kali jatuh cinta yang sama. Nanti setiap sholat aku akan berada satu syaf tepat dibelakangmu bersama anak kita.
Setidaknya jika dia belum mengerti kita telah mengajarnya untuk memulai hal yang baik dari sebuah Agama. Sayang, jika aku melakukan kesalahan mohon maklumi, karena aku adalah wanita yang kamu sendiri tahu emosi seperti Roller Coaster yang naik turun tak kenal henti.
Namun, satu yang harus kamu tahu, pelukanmu adalah obatku. Setiap malam sabtu adalah hari dimana kesibukan kita hanya berupa duduk berdua di depan TV sambil menonton dan bercerita tentang banyak hal. Aku takkan bosan jika kelak kamu mengulang kembali cerita yang sama.
Karna begiku, suaramu ibarat candu. Aku dan kamu adalah puing-puing dari masa lalu. Bagaimanapun masa lalumu, kita akan bangun masa depan indah yang tak mudah menjadi semu.
Sampai bertemu di satu waktu, kamu! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar